Sabtu, 19 Juli 2008

Konsep Dasar Sistem

1. Pengertian Sistem
Dalam pendefinisian sistem dipakai dua kelompok pendekatan, yaitu :

a. Pendekatan yang menekankan prosedurnya, menurut Jerry FitzGerald dapat didefinisikan sebagai berikut :
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Jogiyanto, 2001)

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur sendiri didefinisikan oleh Richard F. Neuschel sebagai berikut :
Suatu prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.(Jogiyanto, 2001)

b. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemennya atau komponen-komponennya dapat didefinisikan sebagai berikut :
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.(Jogiyanto, 2001

Model umum sebuah sistem dapat dilihat pada gambar di bawah ini :


Gambar Model Sistem Sederhana dengan Satu Masukan



Gambar Model Sistem dengan Banyak Masukan



Sistem dengan menggunakan komputer juga terdiri atas masukan (input), unit pengendali (processing) dan unit keluaran (output) seperti pada sistem sederhana, hanya saja pada sistem komputer ini ditambah dengan unit penyimpanan dan antarmuka (interface). Penggambaran sistem yang menggunakan komputer disajikan pada gambar di bawah ini :


Gambar Konfigurasi Komponen Sebuah Sistem



2. Karakteristik Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen atau elemen-elemen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Komponen-komponen yang menyusun sebuah sistem terdiri dari:

a. Batasan Sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

b. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

c. Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung.

d. Masukan Sistem (Input)
Input adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa :
- Masukan perawatan (maintenance input) yaitu energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi
- Masukan sinyal (signal input), yaitu energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

e. Keluaran Sistem (Output)
Output adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, yakni informasi.

f. Pengolah Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

g. Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan Sistem (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya.


3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini :

a. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

b. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dengan melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human-machine sistem).

c. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Oleh karena itu maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.



4. Kriteria Sistem

Suatu sistem yang baik harus mempunyai kriteria-kriteria sebagai berikut :

a. Kegunaan
Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktunya dan relefan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personel operasi dalam organisasi.

b. Ekonomis
Semua bagian dari sistem termasuk laporan , pengawasan-pengawasan dan lain-lain harus menyumbangkan nilai tambah sekurang-kurangnya sebesar biaya.

c. Keandalan
Keluaran sistem harus mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif dan efisien.

d. Kapasitas
Sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani periode-periode operasi puncak seperti operasi normal.

e. Kesederhanaan
Sistem harus cukup sederhana sehingga struktur dan operasinya dapat mudah dimengerti dan prosedurnya dapat dengan mudah diikuti.

f. Fleksibel
Sistem harus cukup fleksibel untuk menerima perubahan-perubahan.

Tidak ada komentar: